Label

Sabtu, 09 Oktober 2010

Resensi Film : Prince of Persia

( Luphie Yess )
Sebuah film heroik, penuh intrik, dan menegangkan

Seorang raja diselamatkan oleh rekannya dari serangan binatang buas yang mematikan. Sejak saat itu sang raja mengangkatnya sebagai saudara sehidup dan mati. Rekan sang raja tadi pun mendapakan jabatan sebagai penasehat raja yang selalu mendampingi raja. Suatu ketika raja bersama rombongan dan sekaligus penasehatnya sedang dalam perjalanan kembali menuju kerajaan. Di tengah jalan ada seorang anak kecil yang tanpa sengaja melempar raja dengan sebutir buah yang mengakibatkan dia dihukum oleh beberapa prajurit karena ulahnya. Tiba-tiba datang seorang anak kecil yang menyelamatkannya dari hajaran prajurit kerajaan yang marah atas ulah anak kecil tadi. Prajurit segera mengejar anak kecil yang melepaskan salah satu orang hukumannya. Anak kecil penyelamat tadi dengan berani melawan beberapa prajurit  yang mengejarnya. Karena keberaniannya, ketika tertangkap dan dihadapkan kepada sang raja, sang raja tidak menghukumnya tetapi malah mengangkatnya sebagai putra dan menjadi pangeran kerajaan. Ketika anak ini menjadi dewasa, terbukti firasat sang raja saat itu benar, beberapa kali dia menjadi pahlawan bersama dengan dua orang saudara lainnya. Bahkan secara ajaib berhasil menyelamatkan raja dan kerajaannya.
Alkisah pangeran yang diangkat putra oleh raja bernama Dastan. Dastan dalam penyerangannya kepada salah satu kota suci menemukan sebuah pisau yang bisa menjadi tombol untuk kembali ke masa lalu bila ditancapkan pada deposit pasir yang tersimpan di dasar bawah tanah istana kota suci. Pisau yang masih menjadi misteri bagi Dastan selalu dibawa kemanapun dia pergi. Sementara sesudah penyerangan terhadap kota suci sang raja marah dan memanggil putra pangeran pertama dan mempertanyakan keputusannya untuk menyerang kota suci.
Sesuai dengan informasi dan bukti yang diajukan oleh penasehat kerajaan sang pangeran mempertanggungjawabkan keputusannya. Namun raja tidak puas. Kemudian secara dramatis raja diracun dengan jubah sutra yang dipakaikan oleh Dastan. Raja meninggal dan Dastan melarikan diri sebagai buron kerajaan. Dengan pertolongan putri penguasa kota suci, Dastan secara ajaib mampu mengembalikan kerajaan dan kehidupan sang raja dengan menggunakan pisau pelatuk ke masa lalu.
Kemudian terbukti bahwa pembunuhan terhadap raja dan penyerangan kota suci adalah intrik dari penasehat kerajaan agar dapat kembali ke masa lalu dengan menguasai kota suci dan memanfaatkan pisau ajaib pelatuknya. Ternyata sang penasehat merasa menyesal dan ingin kembali kepada masa lalu ketika dia menyelamatkan sang raja. Dia berkehendak membiarkan raja mati dan sehingga dia menjadi raja selamanya. Namun dengan keberanian dan ketangguhan Dastan upaya penasehat kerajaan menjadi tidak berhasil, dan seperti ending dari film-film heroik lainnya kebaikan menjadi pemenang daripada perilaku culas dan penuh intrik seperti yang dilakukan oleh sang penasehat kerajaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar